Dasar Algoritma Enkripsi Dan Dekripsi
Algorima Enkripsi
- Apa itu Algoritma Enkripsi dan DekripsiAlgoritma Enkripsi adalah proses mengacak data sehingga tidak dapat di baca oleh pihak lain. Oleh sebab itu enkripsi disebut sebagai sebuah proses menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext)
- Contoh enkripsi yang digunakan oleh Julius Caesar, yaitu dengan menganti masing-masing masing-masing huruf dengan huruf selanjutnya (disebut juga Additive/substitution Cipher) yakni kata plaintext “Keamanan” diubah menjadi chipertext “mgcocpcp”.
- Di dalam melakukan proses enkripsi tersebut harus di perlukan sebuah algoritma dan
key, dimana mengkonvresikan huruf menjadi angka, masing-masing angka yang di peroleh dijumlahkan dengan $n, ini sendiri adalah key yang dapat di tentukan sendiri jika key yang kita gunakan adalah 1, maka algoritma tersebut akan mengubah huruf “A” menjadi “B”, “B” menjadi “C”. Dan kemudian di konversikan kembali angka yang di peroleh tersebut menjadi huruf kembali.
Algoritma Dekripsi
- Algoritma Dekripsi adalah merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algoritma ‘pembalik’ dan key yang sama untuk melakukan dekripsi ini.
- Algoritma yang digunakan tentu saja berbeda dengan algorimta enkripsi, pada dasarnya adalah ‘membalik’ algoritma enkripsi jika di perhatikan, baik algoritma enkripsi maupun deskripsi tidak jauh berbeda. Dimana enkripsi mengunakan proses penjumlahan sedangkan deskripsi mengunakan pengurangan.
- Ilmu yang mempelajari teknik enkripsi tersebut di sebut dengan kriptografi,
Kriptografi
- Kriptografi sendiri berasal dari kata cryptography diadopsi dari bahasa yunani untuk merujuk kepada “secret-writing”. Ilmu ini banyak digunakan terutama dalam bidang pertahanan dan keamanan.
- Umum diaplikasikan untuk segala aktivitas yang berhubungan dengan teknologi informasi dan dasar dari pengembanganya mengunakan model matematika
Ada 3 element sistem kriptografi
- Plaintext : pesan sumber yang sediakalanya pertama kali buat oleh user, dapat di baca oleh orang umumnya
- Chiphertext : bentuk setelah pesan dalam plaintext telah di ubah bentuknya menjadi lebih aman dan tidak dapat di baca. Proses mengubah plaintext menjadi ciphertext disebut encryption, dan proses membaliknya kembali disebut decryption.
- Cryptographic algorithm :
- mekanisme / tahapan yang digunakan berdasarkan operasi matematika untuk mengubah plaintext menjadi ciphertext.
- Kerahasiaan adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi
- Integritas data adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
- Autentikasi adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara
- kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslianya, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain
- Non-repudiasi atau penyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya
- penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan /membuat
- Semakin banyak usaha yang diperlukan, untuk membongkar sebuah cryptosystem, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan
- Sebuah algoritma cryptography bersifat restricted, apabila kekuatan kriptografinya ditentukan dengan menjaga kerahasiaan algoritma tersebut.
- Saat ini algoritma bersifat restricted tidak lagi banyak digunakan, dengan alasan tidak cocok dalam penggunaan pada karakter open-systems.
- Pada lingkungan dengan karakter open-systems, kekuatan algoritma cryptograpy- nya terletak pada key yang digunakan, yakni berupa deretan karakter atau bilangan bulat.
- Algoritma Simentris
Algoritma Simetris adalah algoritma yang menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Algoritma ini juga sering disebut sebagai Kriptografi klasik - Aplikasi dari algoritma simetris digunakan oleh beberapa algoritma:
- Data Encryption Standard (DES)
- Advance Encryption Standard (AES)
- International Data Encryption Algoritma (IDEA)
- A5
- RC4
- Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari enkripsi ini adalah:
- kerahasiaan suatu informasi terjamin
- menyediakan authentication dan pelindungan integritas pada algoritma checksum/hash
- menanggulangi penyadapan telepon dan email
- untuk digital signature. digital signature adalah menambahkan suatu baris statemen pada suatu elektronik copy dan mengenkripsi statemen tersebut dengan kunci yang kita miliki dan hanya pihak yang memiliki kunci dekripsinya saja yang bisa membukanya
- untuk digital cash
Belum ada Komentar untuk "Dasar Algoritma Enkripsi Dan Dekripsi "
Posting Komentar