Apa itu Subnetting




subnetting adalah teknik memecahkan network (jaringan komputer) menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. subnetting hanya dapat dilakukan pada IP Address kelas A, kelas B, kelas C saja. dan dengan teknik subnetting, maka suatu network tambahan, tetapi hal itu sayangnya bisa mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam iap network tersebut.

jadi begini ya kalau kita Ilustrasikan.

dengan analogi sebuah jalan. jalan ini misalnya kita beri nama jl purwodadi terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapaun kepada seluruh rumah di wilayah jl. Purwodadi. 
ketika rumah diwilayah itu makin banyak , tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dimana di buat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada ketua RT nya sendiri-sendiri sehingga ini akan memecahkan kemacetan efesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah.

jadi konsep ini lah sebenarnya subnetting itu, disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 devisi, dengan masing-masing devisi memiliki 15 komputer (host). disisi lain juga untuk optimalisasi dan efesiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di suatu network besar, tetapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. yang pertama analogi Jl. purwodadi dengan rumah sekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti Network Address (nama jalan) dan HOST Address (nomor rumah). sedangkan ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang berugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.

Mengapa Perlu Melakukan Subnetting
  • Untuk meng-efesienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan guna dapat memaksimalkan pengguna IP Address tersebut.
  • Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu jaringan komputer, karena pada dasarnya router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda apabila network tersebut memiliki IP Address yang unik
  • Meningkatkan pengamanan dan mengurangi kongesti atau ketidakstabilan akibat terlalu banyak host dalam suatu network
Cara Mempresentasikan Subnet Mask
  • Notasi desimal bertitik
    Subnet mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
    subnetmask (desimal) : 255.255.255.0
  • Notasi panjang prefix
    prefix adalah petunjuk banyak bit dari sebuah IP Address yang merupakan jumlah porsi dari network ID. Notasi network prefix juga dikenal denan sebutan notasi Classless inter-Domain Routing (CIDR) 
  • Prefix Length: /24 
CIDR (classless inter domain routing)
  1. CIDR merupakan metode mengklasifikasikan alamat-alamat ip berbeda beda dengan sistem klasifikasi kedalam kelas A, Kelas B, kelas C, kelas D dan Kelas E, atau juga sering disebut supernetting
  2. pada metode CIDR subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah subnet/network CIDR digunakan mempermudah penulisan notasi subnetmask agar lebih ringkas di bandingkan penulisan notasi subnetmask sesungguhnya.
  3. untuk pengunaan notasi CIDR di classfull Address A dalah /8. sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai denan /23 dan kelas c adalah /24 sampai dengan /28 sedangkan prefix CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada atau di pakai dalam jaringan nyata.
  4. Prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, metode CIDR dengan notasi prefix dapat di terapkan pada semua kelas IP Address. Notasi prefix di simbolkan dengan tanda slash (/) yang merupakan perubahan dari subnetmask dan menyatakan banyaknya bit binari dari paling kanan yang harus di simpan dan di ganti dengan bit 0 untuk mencari broadcast address
  5. contoh penulisan prefix dari IP 192.168.1.1 yang memiliki subnetmask 255.255.255.0 dapat di tulis dengan 192.168.1.1/24 dan (/24) di dapat dari 255.255.255.0 jika ditulis dalam bentuk biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000, jika dihitung bit "1" pada bilangan biner tersebut maka =24 dan ditulis menjadi /24. notasi prefix dapat di lihat pada tabel-tabl seperti berikut:
 
pada tabel diatas dapat kita lihat dalam kelas A , octet pertama mempunyai nilai 0 sampai 126 dan hanya mengunakan octet pertama sebagai network ID, sedangkan tiga octet yang tersisa digunakan sebagai host ID, pada tabel menunjukkan 1,x.x.x sebagai Network ID dan sisanya sebagai Host ID sedangkan pada tabel menunjukkan jumlah subnet dan jumlah host pada masing-masing prefix pada kelas A










dalam kelas B, octet pertama mempunyai nilai 128 sampai dengan 192 dan hanya mengunakan octet pertama dan kedua sebagai network ID, sedangkan dua octet yang tersisa digunakan sebagai host ID, pada tabel disamping menunjukkan 128.0.x.x sebagai network ID dan sisanya sebagai host ID .

sedangkan pada tabel menunjukan jumlah subnet dan jumlah host pada masing-masing prefix pada kelas B




















Dalam ip kelas C, octet pertama mempunyai nilai 128 sampai 223 dan mengunakan tiga octet pertama sebagai network ID, sedangkan octet keempat digunakan sebagai host ID, pada tabel diatas menunjukkan 192.0.0.X. sebagai network ID dan sisanya sebagai host ID. sedangkan jumlah tabel menunjukkan jumlah subnet dan jumlah host pada masing-masing prefix pada kelas c











Cukup sekian untuk pembahasan mengenai Subnetting, semoga bisa bermanfaat buat teman-teman sekalian, mohon maaf atas segala kekurang  dan kesalahan dalam penulisan artikel ini 
terimakasih

Belum ada Komentar untuk "Apa itu Subnetting"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel